Senin, 28 April 2014

BENTENG PENDEM NGAWI


Bagian depan benteng pendem


     Dulunya benteng benteng tersebut di bangun pada masa pemerintahan gubernur jendral Font Van Den Bosch pada tahun 1839-1815 dengan memanfaatkan sungai bengawan solo dengan tujuan untuk mengatasi serangan dan pengaruh kerajaan mataram di yogyakarta. 

      Benteng ini terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tempat ini ikut menjadi catatan sejarah berdirinya Bangsa Indonesia. Luas benteng tersebut kira-kira mencapai 15 hektar dikelilingi Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, disamping itu benteng juga dikelilingi oleh kolam atau parit yang lebar 15 m, kedalamannya 2 m dan dulu dipelihara buaya putih.

      Dan benteng ini juga dikelilingi oleh tanggul sehingga benteng terlihat seakan-akan seperti tertimbun tanah atau terpendam, maka benteng ini disebut juga benteng pendem. Untuk bangunan benteng luasnya sekitar 1,5 hektar, bentuknya 4 persegi panjang, kemudian setiap sudut dibawah tangga adalah bekas tahanan.
    Didalam benteng ini sendiri terdapat makam K.H Muhammad Nursalim, yaitu salah satu pengikut pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh belanda dan dibawa kebenteng ini, konon katanya K.H Muhammad Nursalim adalah orang yang menyebarkan agama islam pertama di Ngawi, dan memiliki kesaktian yang tinggi, yaitu tidak mempan ditembak, oleh karena itu beliau dimasukkan kelubang kubur dan dikubur hidup-hidup.

Foto makam K.H Muhammad Nursalim

     Pada akhir tahun 2011 akhirnya benteng pendem ngawi dibuka untuk umum setelah puluhan tahun benteng ini tertutup untuk umum. Hal ini terjadi karena gudang senjata juga dipindahkan ke jalan Siliwangi. Benteng Pendem Ngawi ini memiliki nilai sejarah yang tinggi.
        Keterangan tersebut kami dapat dari hasil mewawancarai bapak Bambang sugito yang berumur 40 tahun, beliau adalah pemandu wisata di tempat wisata ini.


Foto dokumentasi saat penelitian







Minggu, 27 April 2014

ARCA SIGIT KARANG MALANG NGAWI

Nama sigit berasal dari benda singitan pada zaman dahulu, singitan dewi galuh. Adanya punden tersebut untuk menyembunyikan dewi galuh. Ditempat tersebut juga terdapat tumpukkan batu arca akan tetapi , Arca tersebut tidak dapat dikenali lagi karna bentuk batu arca tersebut sudah hancur dan berbentuk bongkahan. Dibagian belakang punden tersebut tedapat kolam galian penduduk yang bentuknya hampir menyerupai telaga.


   
  • ini foto telaga buatan manusia yang berada dibelakang punden arca sigit tersebut


 Punden sigit berada di desa karang malang, asal usul penamaan desa karang malang itu berasal dari bahasa jawa yaitu karang yang berarti batu, sedangkan malang diambil dari letak desa tersebut yang melintang (malang). Kepercayaan masyarakat setempat tentang punden tersebut untuk menjaga daerah tersebut dari segala mara bahaya, oleh karena itu setiap pergantian tahun mereka melakukan kegiatan sedekah seperti bersih dusun. Keterangan tersebut kami dapat dari hasil wawancara juru kunci punden sigit yang bernama mbah sidi ± 70 tahun. Punden sigit ini diperkirakan sudah ada dari beberapa abad-abad tahun yang lalu. Didesa tersebut juga terdapat sendang, makam asem telu,

  • foto arca sigit


Senin, 21 April 2014

pohon mboja sumberbening

Pohon Mboja Sumber Bening


 
Pohon mboja yang masih berdiri tegak



foto juru kunci (MBAH MIRAN)

        Pada saat kami melakukan penelitian pohon kamboja di desa sumberbening kec.bringin. pohon tersebut sudah tumbang, kami kaget, lalu kami menanyakan pada tetangga yang ada di sekitar pohon itu, katanya diterpa angin, pada saat itu juga kami mencari rumah juru kunci pohon mbojo itu, tetangga tadi memberitahukan keberadaaan rumahnya yang tidak jauh dari lokasi pohon mboja. Hasil penelitian di tempat pemujaan pohon mbojo Daerah sumberbening, diawali dari wawancara dengan juru kunci yang bernama Mbah Karjo Rejomiran (80thn) tinggal didesa sumberbening kecamatan bringin kabupaten ngawi. Tempat tesebut dipercayai masyarakat setempat sebagai tempat pemujaan. 
      Pohon kamboja sudah ada sejak dahulu diperkirakan mbah miran ratusan tahun yang lalu sebelum desa itu berdiri. Tempat ini sudah dikunjungi orang orang yang ingin mencari kekayaan maupun pelarisan, dari luar kota ada yang dari wilayah sumatra seperti palembang aceh, dan wilayah jawa juga seperti malang jombang dan lain lain “ungkap mbah miran” Boja adalah wahana pesugihan yang terdapat di Desa Sumber Bening,Kec.Bringin,Ngawi,Jawa Timur.Pelaku bisa mendapatkan uang tunai dengan syarat tertentu.
      Tempat ini berbeda dengan wahana pesugihan lainnya,bentuknya berupa pepunden kuno dan terdapat pohon kamboja yang besar dan berusia 450 tahun! Konon "nasabah" Bank Gaib Boja (BGB) cukup banyak,mereka berhasil membawa uang yang sangat banyak! pengunjung.Barangkali,memang banyak orang yang berpikir pendek,apa lagi situasi zaman yang serba sulit seperti sekarang. Menurut juru kunci,untuk mendapatkan pesugihan,pelaku mesti melakukan ritual dipunden,dibawah pohon kamboja dengan sesaji lengkap.Dengan dipandu juru kunci,ritual dilakukan pada malam jumat kliwon atau legi."Syaratnya harus pas,tidak boleh lebih apalagi kurang" kata Mbah Miran sang juru kunci.Nanti akan dibeberkan tata cara ritual dan hasilnya tidak langsung cair.Setelah selesai,pelaku bisa pulang,dan menyediakan kamar khusus.Jika sesaji diterima "si penguasa" dalam waktu 40-90 hari,maka uang secepatnya dikirim.Ada dua pilihan untuk pelaku,yaitu 1.Meminjam : dapat menyebut jumlahnya tapi tidak bisa lebih dari 3 milyar. 2.Meminta : yang didapat jumlahnya sekedarnya,karena faktor sangat butuh uang,konon tanpa tumbal apapun.Jika berbohong,dipastikan tidak cair,malah bisa celaka. Para pencari yang telah sukses diantaranya pak M warga Bodak,Purwodai,Jawa Tengah atau AS warga Jakarta dan inisial SHD seorang wartawan di Jakarta.Menurut Mbah Miran,stok uang di Bank Gaib Boja sebanyak 3 kontainer besar! Hingga hari ini (2007) baru 1 yang dibuka.Di BGB (disingkat) juga ada administrasi & karyawan layaknya didunia nyata,diambil dari mantan "nasabah"nya yang sudah meninggal bertugas mendata "nasabah" baru di BGB.Di sini,nasabah dapat mengembalikan pinjaman sampai umur 90 tahun,jika dalam tempo itu dapat mengembalikan,maka nasabah itu "bebas" dijadikan tumbal namun jika tidak tepat pengembaliannya maka pelaku sendiri yang jadi tumbal! Menurut Mbah Miran,semua pelaku tidak bisa mengembalikan pinjaman.Kenapa? Ketika akan mengembalikan pinjaman,dirumah sudah dihitung jumlahnya benar tapi sesampar di BGB berkurang! Mungkin itu cara iblis penghuni tempat itu,agar mereka terjerat.Nyawa pelaku akan diambil jika "kontrak" dengan penguasa habis,yaitu umur 90 tahun.

sendang sambong

SENDANG SAMBONG PEREMPUAN

 
  • foto saat kita melakukan penelitian 

Dari hasil wawancara oleh mbah karmi (70thn) mengatakan bahwa sendang tersebut diperkirakan sudah ada sebelum desa sambong berdiri. Biasanya pada malam jumat legi atau kliwon banyak masyarakat disekitar wilayah itu berdatangan untuk sekedar refresing atau mencari penenangan diri. Sendang tersebut konon airnya dapat menyembuhkan sakit, kalau mereka yang ingin melakukan penyembuhan harus membakar kayu, jika kayu tersebut terbakar berarti kemungkinan besar orang yang mencari kesembuhan itu dapat sembuh. Itu ,mitosnya sendang menurut mbah karmi. Pada musim kemarau air air itu katanya tidak kering dan banyak digunakan oleh masyarakat yang ada disekirar sendang. Tapi sekarang jaranng yang menggunakan sendang itu baik untuk mandi atau menggambil air karena masyarakat sekitar sudah memiliki sumur atau pompa air.